Howard Carter adalah arkeolog peradaban Mesir kuno asal
Inggris. Ia terkenal karena penemuan makam Tutankhamun, raja Firaun dari
dinasti Ke-18 Mesir.
Carter dilahirkan di London, 9 Mei 1874. Sebagai seorang
seniman muda berbakat, sekaligus karena minatnya yang besar pada peninggalan
Mesir, Carter dikirim ke Mesir untuk membantu Percy Newberry dalam penggalian
dan pencatatan gambar serta prasasti makam di Beni Hasan. Dalam usianya yang
masih terbilang sangat muda, Carter sudah bisa menyalin hiasan makam.
Pada tahun 1892, Carter bekerja untuk satu musim di Armana
yang merupakan ibukota yang didirikan oleh Firaun Akhenaten. Dia bekerja
di bawah Flinders Petrie.
Tahun 1894-1899 dia bekerja dengan Edouard Naville di
Deirel-Bahari. Saat itu Carter berhasil mencatat relief dinding di kuil
Hatshepsut.
Setelah tahun 1899, Carter diangkat menjadi seorang Chief
inspector di Egyptian Antiquities Service (EAS). Carter mengawasi
penggalian di Thebes yang sekarang dikenal sebagai Luxor. Carter
akhirnya mengundurkan diri dari Kantor Purbakala pada tahun 1905 setelah
terjadi keributan di tempat umum yang dikenal sebagai Peristiwa Saqqara.
Keributan itu terjadi antara penjaga situs Mesir dan sekelompok wisatawan
Prancis yang tengah mabuk.
Setelah 3 tahun menjalani masa-masa sulit, Carter dipekerjakan
oleh Lord Carnarvon untuk mengawasi penggalian baru pada tahun 1907.